Apa Ingatan Masa Kecilmu yang Kau Ingat Sampai Sekarang?

 


Haloooooo. Di tahun 2021, saat bulan Ramadan ini, barulah tergerak hatiku untuk memosting kembali tulisanku di sini. Tempeleng sekali biar rajin dan aware kalau mengisi blog ini harus rutin kulakukan. Hahhahaha.

Kali ini aku akan ikut menulis tema random di blog selama selama tiga puluh hari. Ini kulakukan dalam rangka ikut serta menulis 30 Hari bersama Blogger Medan dengan tagline:”Daripada Bukber selalu wacana, lebih baik Blogber produktif bersama-sama.” Cucok meonggggg... Entah hapa pun isinya pokoknya aku tuliskan dulu saja. Mungkin kau bahkan diriku pun terkejut sendiri kenapa acak sekali pilihan temanya setiap hari. Untuk itu, kita pura-pura tidak tahu saja. Sepakat? Sepakatttttt. Hahhahhaha. Dari pada berlama-lama, cusssss lah kita masuk ke topik hari ini.

Satu masa di sore hari, aku terbangun dengan kepala setengah pusing. Dari kecil memang aku tak terbiasa terbangun dengan segera. Ada periode mengumpulkan nyawa sampai terjaga penuh. Sama dengan ingatanku kala itu yang masih kuingat sampai sekarang.

Samar-samar kulihat ada langit biru di atasku, ada kepala penuh uban di depanku, dan tubuhku bergoyang-goyang tak karuan. Aku menajamkan telinga dan mengucek kedua mataku untuk melihat dengan jelas. Ah, ternyata aku sedang digendong di punggung Opung Ibu. Opung Ibu adalah nama panggilan dariku untuk Nenek.

Sedari kecil, karena kesibukan kedua orang tuaku, aku memang terbiasa dititipkan di rumah ibunya mamaku. Entah kenapa, ingatan digendong di punggung Opung Ibu selalu membekas di hatiku. Aku masih mengingat, kain gendongan yang dipakai untuk membebat tubuh kecilku adalah ulos berwarna gelap.

Siang itu aku dan Opung Ibu memang pergi menghadiri acara pemakaman seseorang yang tak kuingat lagi. Acara adat kematian yang sangat panjang membuat tubuh kecilku menjadi lelah. Opung pun berinisiatif menggendongku dari tempat pemakaman sampai ke rumahnya.

Waktu itu usiaku masih sekitar tiga atau empat tahun tetapi sampai kini dewasa, aku masih mengingat embusan angin mengelus pipiku, ilerku yang jatuh mengalir di punggung Opung Ibu dan gereja berwarna kuning yang kami lewati. Aku bisa melihat puluhan rumah lain yang kami tempuh dari sela-sela kain ulos yang mengikatku erat ke punggung Opung. 

Sesampainya di rumah Opung, keadaan sudah mulai gelap. Lampu dinyalakan dan aku dimasukkan ke dalam ayunan. Sayangnya aku sudah tak mengantuk lagi. Opung Ibu pun menjerang air untuk membuat teh manis panas untuk kami nikmati berdua. Bagaimana denganmu? Adakah ingatan masa kecilmu yang masih aku ingat sampai sekarang?

Medan, 13 April 2021.


Penulis: Maria Julie Simbolon

#30HariBlogBer1

#BloggerMedan

@Blogger_Medan

 

 

 

 

 

 

Komentar

  1. Kalau aku sih ingetnya pas main sama temen-temen buat rumah rumahan, sampe sampe satu kampung itu setiap rumah punya rumah rumahan, bahkan pernah juga lagi kyak kunjungan gitu, dari rumah ke rumah, padahal rumah rumahannya itu kecik, dan otomatis ga muat dong karena kebanyakan yang datang dari pada ukuran rumahnya 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asli ini seru kali ini. Dulu rumah-rumahan yang kubuat dari sarung atau dari kardus mie instan.

      Terima kasih responnya, ya.

      Hapus
  2. Aku jadi menerawang tentang ingatan ke masa kecil dan ternyata aku tidak mengingat apapun. Hahahha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahhahaha. Ndak papa. Mungkin satu saat terlintas, ya.

      Hapus
  3. Aku ingat waktu kecil aku suka mandi dilaut, trs pulangnya aku dilibas pake lidi sama abangku yg no 3 karena benci kali dia liat adik perempuan satu2nya jadi hitam dan dekil krn terpanggang sinar matahari dan air asin. Tapi besoknya aku selalu diam2 pergj lagi dan mandi lagi...😅 tapi anehnya aku tetap ga pintar berenang 😑

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahahahahah. Asli aku ngakak kali baca ini. Bagian dilibas pakai sapu lidi terkenang-kenang pastinya. Btw, aku lagi belajar berenang ini. Tak ada kata terlambat. Ayokkkkkk.

      Hapus
  4. Pastinya ada banyak sekali kenangan di masa kecil ya,sis namun setiap orang punya moment berbeda. Saya pun punya ingatan masa kecil yang selalu diingat terutama ketika bisa berpergian ke tempat-tempat baru bersama keluarga. Sejak kecil sudah bisa menikmati liburan adalah momen menyenangkan meskipun sekedar ke Prapat atau Brastagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, iya ya, Kak. Terkadang terlintas dan membuat senyum manis mengembang di wajah. Indah sekali.

      Hapus
  5. Iler masa kecil yang tak terlupakan ya kan :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soalnya sampai sekarang juga masih ileran, Kak. Jadi gak bisa lupa. Hahahhaahahah.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerja dari Rumah? Sekarang Saatnya!

Asus Vivobook Go 14 , Laptop Ekonomis Terbaik untuk Mahasiswa Produktif

Menantu atau Mertua yang Menyebalkan?